Dear : kekasih mimpiku

dalam kenyataan ini...
ku hanya ingin mencari sebongka asa
yang kusemai dalam setiap perjalanan hidupku

untukmu kekasih...kelak aku akan menjelajahi kehidupanku
yang tak pernah aku ketehui...dari terbitnya sang fajar
sampai terbenamnya sang mentari...kehidupan,cinta bagai embun kulihat
dalam lembah yang sunyi...
seperti itu saat terakhir kau meninggalkan sepucuk senyum
yang tak pernah aku sadari...mengapa? apakah aku bersalah...

selalu berulang kutanya padamu namun apa jawabmu,
seperti batu kau membisu...sudut pandangmu yang salah melihat
sehingga membuat langkahku semangkin sempit...

untukmu kekasih...aku tak pernah meminta wewangian
yang kau bawa diatas purnama malam
bahkan aku pun, tak pernah memintamu
menghitung tiap butir air matamu yang mengalir...

aku hanya ingin segala pandang darimu
adalah cahaya penyilau batin dan rasa...


@Surat untuk kekasih : Mei 2009










Dear: kekasih mimpiku

hari ini kembali kulihat senyuman manismu
dibailik tembok dimana dulu aku ucapkan kata cinta

senandung sajak kukidungkan untukmu...
saat ku lihat senyum manismu selalu kau buat diriku
tak bisa lupakan bayanganmu. tapi… mengapa… ...
kembali padanya... dan tak mungkin tuk bisa kembali lagi
untuk selamanya... kurindukan belaian kasihmu yang tak mungkin kembali

detik demi detik hari demi hari tlah ku lalui
tahun demi tahun aku sendiri...dipojok sunyinya sepi...

kasih, ijinkan aku tetap menulis bait-bait untukmu ...
berikan tinta agar aku bisa mengukir senyummu pada setiap barisnya
dan menuliskan rasa walau tak menyebarkan aroma wangi...


@ Surat untuk kekasih : Mei 2009

Sinona Manis

Selasa, Mei 05, 2009 | 0 Comments













kusentuh...sedikit malu
bertanya tapi ragu
siapakah dirimu
wahai sinona manis

kulihat siluet indah matamu.
rona lembayung lembut mencumbuku
malam membawaku jauh kepalung waktu
mengurai selaksa indah purnamamu

bertanya malam bintang berkedip
diantara bisik suara jangkrik
lirih terdengar jiwa nelangsa
dipelepah senja tak kunjung jua

By:sandi 19:12:08

"Galeri Kisah Usang"

Selasa, Mei 05, 2009 | 0 Comments









kulihat kursi-kursi menyendiri
redup lampu dalam kurungan
menuggu kasih peluhkan bumi
meninggalkan ribu bayangan angan

kembali kurengkuh malam
dengan butiran air mata hilang
yang kemarin pernah kelam
diatara jajaran bintang-bintang

sayang teguklah ingatan pandang
saat kilau cahaya rentang
aku akan kembali pulang
melihat sisa-sisa siang

By :sandi // 30 Maret 2009

About